Puganda (Puisi Ganda)
- Muhammad Taufik a.k.a Lempok Durian
- Jun 18, 2017
- 1 min read
Puisi yang berisi puisi, di mana puisi tersebut tersembunyi di kata awal tiap larik, kata akhir, suku kata awal, atau pun suku kata akhir.
1. TAK LAGI–[SAPAKU] . Klise! Memohon segala! Bukankah kita sepakat, bahwa kita sudah tamat! . Kenapa? Perkara itu terjadi lagi dan lagi . Binasa! Aku tak hendak menggali yang terkubur dalam . Kemarin lalu kubawakan padamu sebuah bingkisan Tak banyak, hanya sehelai katun . . Jembatan Penyeberangan, 3 Juni 2016
2. BANDEL–[KASMARAN] . Sudah kukatakan Jangan berhutang di warung . Sudah kuperingatkan Jangan berpegang pada dahan yang lapuk . Sudah kubilang Jangan begadang tiap hari . Jangan yang ditagih itu AKU Jangan nanti kau JATUH Jangan nanti kau kangker HATI . . Depan Selokan, 2 Juni 2016
3. KOLIBRI DAN MELUR–[PAMITKU] . Pada jiwa-jiwa yang selamat Adakah sesal yang tinggal? Di kota tua, Bandung . Aku Kolibri dan kau Melur yang kudatangi Bolehkah kureguk secawan madu lagi? Entah isak, entah sumringah, nanti. . . 2 Juli 2016
Comments