top of page

Depresi

  • Muhammad Taufik a.k.a Lempok Durian
  • Jun 18, 2017
  • 1 min read

Barangkali ini hanya khayalku Langit begitu biru Pada kaki-kakinya melesat cekat segerombolan Manyar Sahut-menyahut dengan padi menyesaki perut

Karena itu tak pernah ada Mega-mega selalu meraja ; Kelabu

Pun pikirku Tanpa cahaya Tanpa warna Tanpa asa; menyisa cekam

Tanpa arah Tanpa kata-kata Tanpa aksi; Kosong

Aku sebal dengan ruangan ini Sebab memberiku kenyamanan yang entah Padahal suasana lembab begitu megah Dikungkung pula oksigen basi Bila kukecap, kadang terlalu asam Kadang terlalu asin Kadang terlalu manis; selalu saja meloya Aku memang terlalu sering kelaparan hingga tak mampu menemukan beda

Harapan sudah niscaya Lidahku pun terlalu kelu untuk meminta Tulang-tulangku ngilu akibat dinginnya kesendirian Andai aku bisa membekukan derita, seperti aku membekukan diriku

Kata-kata ini adalah nyawa yang beranjak lepas Pena yang bergetar ini adalah tali yang mengebat leher Lembaran kertas ini adalah tiang penyangganya

Biarkan aku mengatupkan mata Sampai aku menjahit kelopak mataku rapat-rapat Kemudian hilang

Bandung 26102016


Comments


Featured Review
Check back soon
Once posts are published, you’ll see them here.
Tag Cloud

© 2023 by The Book Lover. Proudly created with Wix.com

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey Google+ Icon
bottom of page